Relai adalah
suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan suatu
rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain.
Perangkat Sistem Proteksi
Perangkat Sistem Proteksi
Proteksi
terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari
komponen-komponen berikut :
- Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya
gangguan yang selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga
(PMT).
- Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat
yang mentransfer besaran listrik primer dari sistem yang diamankan ke
relai (besaran listrik sekunder).
- Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem
yang terganggu.
- Batere beserta alat pengisi (batere charger)
sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya relai, peralatan bantu triping.
- Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit
sekunder (arus dan/atau tegangan), sirkit triping dan sirkit peralatan
bantu.
Secara garis
besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada
blok diagram, dibawah ini :
Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Elemen pengindera.
Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Elemen pengindera.
Elemen ini
berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan,
frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini
besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi
itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran
tersebut dikirimkan ke elemen pembanding.
2. Elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay.
3. Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan. Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT. Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau batere.
Syarat-syarat Relai Proteksi
2. Elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay.
3. Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan. Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT. Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau batere.
Syarat-syarat Relai Proteksi
Dalam
perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi yang
baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
- Sensitif.
Suatu relay
proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu dari suatu
sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan
pengamanannya. Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di daerah
pengamanannya dan harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan tersebut
dengan rangsangan minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT)
untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yang
sehat dalam hal ini tidak boleh terbuka.
2.
Selektif.
Selektivitas
dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam mengadakan
pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya gangguan
harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil. Relay
proteksi hanya akan bekerja selama kondisi tidak normal atau gangguan yang
terjadi didaerah pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi normal atau
pada keadaan gangguan yang terjadi diluar daerah pengamanannya.
3. Cepat.
3. Cepat.
Makin cepat
relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan akibat
gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang
ditimbulkan oleh gangguan.
4.
Handal.
Dalam keadaan
normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi tidak bekerja
selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila
diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja
dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pda peralatan yang diamankan
atau mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami
pemadaman yang lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay
proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik.
5.
Ekonomis.
Dengan biaya
yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai
kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6.
Sederhana.
Perangkat
relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan fleksibel.
Karakteristik
Waktu Kerja Relai Proteksi
- Relai arus lebih seketika (instanstaneous over
current relay)
Relai arus
lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika ialah jika jangka waktu relai
mulai saat relai arusnya pick up (kerja) sampai selesainya kerja relai sangat
singkat (20-100 ms), yaitu tanpa penundaan waktu. Relai ini pada umumnya
dikombinasikan dengan relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu
(definite time) atau waktu terbalik (inverse time) dan hanya dalam beberapa hal
berdiri sendiri secara khusus.
- Relai arus lebih dengan karakteristik waktu
tertentu (Definite time over current relay)
Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu ialah jika jangka waktu mulai relai arus pick up sampai selesainya kerja relai diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak tergantung dari besarnya arus yang menggerakan. Relai ini bekerja berdasarkan waktu tunda yang telah ditentukan sebelumnya dan tidak tergantung pada perbedaan besarnya arus. - Relai arus lebih dengan karakteristik waktu
terbalik (Inverse time over current relay)
Relai dangan karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulai relai arus pick up sampai selesainya kerja diperpanjang dengan besarnya nilai yang berbanding terbalik dengan arus yang menggerakkan. Relai ini bekerja dengan waktu operasi berbanding terbalik terhadap besarnya arus yang terukur oleh relai. Relai ini mempunyai karakteristik kerja yang dipengaruhi baik oleh waktu maupun arus. - Inverse Definite Time Relay
Relai ini
mempunyai karakteristik kerja berdasarkan kombinasi antara relai invers dan
relai definite. Relai ini akan bekerja secara definite bila arus gangguannya
besar dan bekerja secara inverse jika arus gangguannya kecil.
Sistem
proteksi memiliki komponen utama yaitu Relay, jenis-jenis relay ini dapat di
gunakan pada system pembangkitan, transmisi tenaga listrik, system distribusi
dll.
Jenis-jenis
Relay Proteksi
Adapun jenis-jenisnya adalah sbb :
Adapun jenis-jenisnya adalah sbb :
No
|
Nama Relay
|
Fungsi
Relay
|
1
|
Relay jarak
(distance relay)
|
Untuk
mendeteksi gangguan 2 fasa atau 3 fasa di muka generator sampai batas
jangkauannya.
|
2
|
Relay
periksa sinkron
|
Pengaman
Bantu generator untuk mendeteksi persaratan sinkronisasi (parallel).
|
3
|
Relay
tegangan kurang (under voltage relay)
|
Mendeteksi
turunnya tegangan sampai dibawah harga yang di izinkan (relay ini bekerja
apabila sebelum rele loss of field bekerja)
|
4
|
Relay daya
balik (reverse power relay)
|
Untuk
mendeteksi daya balik, sehingga mencegah generator bekerja sebagai motor.
|
5
|
Relay
kehilangan medan penguat
|
Untuk
mendeteksi kehilangan medan penguat generator.
|
6
|
Relay fasa
urutan negatif
|
Untuk
mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban tidak seimbang pada
batas-batas yang tidak diizinkan
|
7
|
Relay arus
lebih seketika (over current relay instanteneous)
|
Untuk
mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang ditentukan dalam waktu
seketika.
|
8
|
Relay arus
lebih dengan waktu tunda (time over current relay)
|
Untuk
mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam waktu yang diizinkan.
|
9
|
Relay
penguat lebih (over excitation relay)
|
Untuk
mendeteksi penguat lebih pada generator.
|
10
|
Relay
tegangan lebih
|
|
11
|
Relay
keseimbangan tegangan (voltage balanced relay)
|
Untuk
mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo tegangan pengatur tegtangan otomatis
(AVR dan relay).
|
12
|
Relay waktu
(time delay)
|
Untuk
memperlambat waktu.
|
13
|
Relay
stator gangguan tanah (stator ground fault relay)
|
Untuk
mendeteksi kondisi a sinkron pada generator yang sudah paralel dengan sistem.
|
14
|
Relay
kehilangan sinkronisasi (out of step relay)
|
Untuk
mendeteksi kondisi a sinkron pada generator yang sudah paralel dengan sistem.
|
15
|
Relay
pengunci (lock out relay)
|
Untuk
menerima signal trip dari relay-relay proteksi dan kemudian meneruskan signal
trip ke PMT, alarm dan peralatan lain serta mengunci.
|
16
|
Relay
frekuensi (frekuensi relay)
|
Mendeteksi
besaran frekuensi rendah/lebih di luar harga yang diizinkan.
|
17
|
Relay
diferensial (diferensial relay)
|
Untuk
mendeteksi gangguan hubungan singkat pada daerah yang diamankan.
|
Jenis Relay Proteksi Berdasarkan Besaran
Ukur dan Prinsip Kerja
Berdasarkan
besaran ukur dan prinsip kerja, rele proteksi dapat dibedakan sebagai berikut :
- Rele Arus Lebih (Over Current Relay)
Adalah suatu
rangkaian peralatan rele pengaman yang memberikan respon terhadap kenaikan arus
yang melebihi harga arus yang telah ditentukan pada rangkaian yang diamankan.
Keuntungan
dari penggunaan proteksi rele arus lebih ini antara lain :
- Sederhana dan murah
- Mudah penyetelannya
- Dapat berfungsi sebagai pengaman utama dan cadangan
- Mengamankan gangguan hubung singkat antar fasa,
satu fasa ke tanah, dan
dalam
beberapa hal digunakan untuk proteksi beban lebih (overload).
- Pengaman utama pada jaringan distribusi dan
substransmisi
- Pengaman cadangan untuk generator, trafo, dan
saluran transmisi.
- Rele Tegangan Kurang (Under Voltage relay)
Adalah rele
yang bekerja dengan menggunakan tegangan sebagai besaran ukur. Rele akan
bekerja jika mendeteksi adanya penurunan tegangan melampaui batas yang telah
ditetapkan..Untuk waktu yang relatif lama tegangan turun adalah lebih kecil
dari 5% dari tegangan nominal dan dalam jangka waktu jam beberapa
peralatan
yang beroperasi dengan tegangan di bawah 10 % akan mengalami penurunan
efisiensi.
- Rele jarak (Distance Relay)
Adalah rele
yang bekerja dengan mengukur tegangan pada titik rele dan arus gangguan yang
terlihat dari rele, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi
sampai titik terjadinya gangguan dapat di tentukan.
- Rele Arah (Directional Relay)
Adalah rele
pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat
membedakan arah arus gangguan ke depan atau arah arus ke belakang. Rele ini
merupakan pengaman cadangan dan bila bekerja akan mengerjakan perintah trip.
- Rele Hubung Tanah (GFR)
Rele hubung
tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan
hubung singkat fasa ke tanah.
- Rele Arus Hubung Tanah Terbatas (REF)
Adalah rele
yang bekerja mengamankan transformator bila ada gangguan satu fasa ketanah di
dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial.
- Rele Diferensial (Differential Relay)
Adalah rele
yang bekerja berdasarkan Hukum Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu titik
sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut. Yang dimaksud titik pada
proteksi diferensial ialah daerah pengamanan, dalam hal ini
dibatasi oleh
2 buah trafo arus.
0 comments:
Post a Comment